Monday, August 4, 2008

Sekali Berkhianat Tetap Berkhianat?

Sakit hati, marah, dan kecewa bertumpuk jadi satu saat mengetahui kekasih mengkhianati Anda. Ingin rasanya langsung memutuskan hubungan saat itu juga. Tapi si dia memohon ampun dan meminta Anda untuk tidak meninggalkannya. Haruskah kesalahannya dimaafkan? Bagaimana bila di kemudian hari ia akan mengulangi tindakannya?

Berada pada situasi di atas memang membingungkan. Kabar baiknya adalah pasangan yang punya keterkaitan yang kuat bisa melewati krisis kepercayaan tersebut dan melanjutkan hubungannya. Bukan hanya itu, hubungan emosional di antara mereka pun lebih kuat dari sebelumnya. Tetapi tentu saja hal itu hanya berlaku bagi seseorang yang mau berubah dan menghentikan kebiasaannya berselingkuh. Anda harus berhati-hati karena tidak semua orang mau mengubah sikapnya.

Menurut Diana Kirschner, PhD, penulis buku Love in 90 Days: The Essential Guide to Finding Your Own True Love, perubahan perilaku tidak bisa dipaksakan, tetapi harus datang dari dirinya. Namun ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan bahwa si dia punya niat yang tulus untuk memperbaiki hubungan Anda berdua.

1. Kekasih sangat menyesali perbuatanya dan minta maaf telah berkhianat. Anda bisa mengetahui ketulusannya dari suara dan sorot matanya.

2. Kekasih telah memutuskan segala jenis kontak dengan kekasih gelapnya.

3. Ungkapan maafnya tidak terbatas pada kata-kata, tapi juga dalam bentuk tindakan dan perhatian.

4. Kekasih menunjukkan kesungguhannya dengan meluangkan lebih banyak waktu berdua Anda.

5. Anda berdua memiliki komunikasi yang jujur dan saling terbuka mengenai kelanjutan hubungan.

No comments: